Rabu, 10 November 2010

Pengertian Hipnosis

Kata "Hypnosis atau Hipnosis" pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di inggris yang hidup antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa James Braid, hipnosis dikenal dengan nama Mesmerism/Magnetism.

Hipnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang yunani.
Namun perlu dipahami bahwa kondisi hipnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam kondisi hipnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya.

Hipnosis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun. Banyak studi klinis dan eksperimental mencoba menentukan apa yang paling unik dari hipnosis dibanding fenomena mental lainnya. Keunikan ini perlu dipahami untuk merumuskan sebuah definisi hipnosis yang akurat. Namun sampai sekarang, defisini hipnosis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Semua orang setuju adanya sesuatu yang dinamakan hipnosis, tapi berbeda pendapat mengenai apa itu hipnosis.
Beberapa definisi tentang hipnosis yang pernah diungkapnya diantaranya:
  1. Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, di mana seseorang yang dihipnotis bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan.
  2. Hipnosis adalah teknik atau praktek dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi trance hipnosis.
  3. Hipnosis adalah suatu kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.
  4. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari Beta menjadi Alpha dan Theta.
  5. Hipnosis adalah seni komunikasi untuk meng-eksplorasi alam bawah sadar
  6. Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat.
Semua definisi di atas benar, karena menandakan salah satu atau beberapa gejala dari kondisi hipnosis. Akan tetapi apa yang diungkapkan diatas belum bisa mencerminkan apa yang paling unik dari hipnosis yang berbeda dari kondisi mental lain. Sebab itu, kami memilih menggunakan definisi hipnosis yang dibuat oleh U.S. Department of Education, Human Services Division, dikatakan bahwa; “Hipnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” atau “Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”.
Hipnosis Adalah Fenomena Alami dan Normal

Anda mengalami kondisi mirip hipnosis minimal 2 kali sehari, yaitu saat anda akan tertidur dan bangun tidur tapi masih malas untuk bangun. Pada saat itu, seluruh tubuh anda beristirahat tapi pikiran anda masih bekerja walaupun setengah sadar.
Contoh lain peristiwa hipnosis yaitu ketika anda membaca novel, menonton film yang seru, menyetir (contoh gambar disamping). Saat anda membaca anda merasakan tegang, semangat, cemas, sedih, menangis, dan tertawa, padahal anda tahu bahwa yang anda saksikan hanyalah cerita fiksi belaka.
Apakah anda terhipnotis oleh cerita yang anda ikuti? Ya benar, anda terhipnotis. Apakah anda dikendalikan oleh cerita dalam film? Tentu saja tidak. Dan memang seperti itulah hipnosis. Hipnosis hanya bisa anda rasakan apabila anda mengizinkan diri anda untuk mengalaminya. Seperti ketika anda membaca novel atau menonton film, anda sendiri yang mengizinkan diri anda untuk terpengaruh oleh film atau terhanyut dalam cerita novel.
Hipnosis bukanlah cara menguasai pikiran seseorang. Melainkan seni mengelola pikiran. Seorang pakar hipnosis tidak punya kekuatan supranatural yang bisa mengendalikan pikiran anda. Jika anda tidak bisa dipaksa untuk menikmati film, maka anda juga tidak bisa dipaksa untuk dihipnosis.
Hipnosis adalah fenomena mental alami. Setiap manusia normal punya kemampuan untuk mengalami hipnosis. anda dapat menolak hipnosis dengan cara mengabaikan semua yang dikatakan hipnotis. Seperti halnya anda bisa menolak untuk terharu oleh cerita yang sedih dalam film dengan cara memikirkan hal lain ketika menonton film.
Hipnosis Tidak Selalu Relaksasi
Beberapa orang mengira bahwa kondisi hipnosis tidak lain adalah kondisi fisik yang sangat relaks. Dengan kata lain, hipnosis hanya bisa dicapai dengan relaksasi fisik. Semakin dalam relaksasi, maka semakin dalam level kedalaman hipnosis. Pemahaman ini kurang tepat. memang benar salah satu ciri orang yang berada dalam kondisi hipnosis adalah tubuhnya tampak rileks. Namun, tubuh yang rileks belum tentu menandakan orang dalam kondisi hipnosis. Bahkan dengan teknik yang ada saat ini, kita bisa menghipnotis orang dalam kondisi bangun, tanpa orang tersebut "ditidurkan" lebih dulu.

Disamping itu, banyak sekali orang yang takut dihipnotis.
Ketakutan ini wajar karena mereka belum mengenal hipnosis dari sumber yang benar. Banyak orang mengira, bahwa orang yang dihipnotis akan dikuasai pikirannya oleh orang yang menghipnotis. Opini tersebut tidak benar, karena dalam kondisi hipnosis, seseorang tetap memegang kontrol atas dirinya. Kami sudah membahas mengenai miskonsepsi hipnosis pada artikel tersendiri.
Ada hubungan apa antara hipnosis dengan arloji dan spiral ?

Kalau anda perhatikan, hampir di setiap website atau brosur tentang hipnosis selalu ada gambar seperti di samping ini. Memangnya apa sih hubungannya dengan hipnosis?
Dalam hipnosis, arloji pendulum dan gambar spiral digunakan untuk memfokuskan perhatian suyet yang akan dihipnotis. Caranya suyet diminta memandang mengikuti gerakan arloji yang diayunkan, atau fokus pada titik tengah spiral yang diputar. Suyet akan memfokuskan perhatiannya selama beberapa menit, sampai matanya terasa lelah, berat dan ingin menutup.
Peralatan ini pernah sangat populer di abad 19 sehingga menjadi ikon hipnosis sampai sekarang. Namun pada prakteknya, para praktisi hipnosis saat ini sudah jarang yang menggunakan dua peralatan tersebut karena dinilai kurang praktis dan membutuhkan waktu yang lama. Dengan perkembangan ilmu hipnosis sekarang ini, kita bisa menghipnotis orang lain tanpa peralatan apapun.
Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik kondisi hipnosis, yaitu :
· Perhatian yang sangat terpusat
Masuk ke kondisi hipnosis merupakan suatu proses, secara perlahan tapi pasti, perhatian kita menjadi focus hingga mencapai konsentrasi yang sangat tinggi. Dalam kondisi normal, pikiran sada kita dibanjiri oleh berbagai stimulus yang masuk melalui kelima indra. Saat berada dalam keadaan sipnosis, perhatian menjadi lebih focus, sempit sehingga tertuju pada satu stimulus tertentu.
· Relaksasi yang dalam
Induksi, cara yang digunakan untuk membawa suyet pindah dan pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, melibatkan konsentrasi pada relaksasi fisik. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Saat kita rileks, gelombang otak akan turun dari beta, alpha, theta kemudian delta. Semakin turun gelombang otak, kita semakin rileks.
· Peningkatan kemampuan indra
Eksperimen yang menggunkan hipnosis menunjukkan kemampuan indra dapat ditingkatkan. Indra dapat beroperasi dengan lebih akurat bila fungsinya diarahkan dengan menggunakan suugesti. Kemampuan berpikir logis meningkat tajam dan akurasi dalam berpikir deduksi juga meningkat.
· Pengendalian refleks dan aktivitas fisik
Saat seseorang di hipnosis, detak jantungnya dapat dikendalikan, bagian tubuh dapat dibuat mati rasa, periode menstruasi dapat diatur, sirkulasi darah dapat ditingkatkan atau dikurangi, tarikan nafas dan masukan oksigen menurun, temperatur tubuh berubah, dan masih banyak lagi aktivitas fisik lain yang berjalan normal dapat dikendalikan atau dipengaruhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar